Iwan Bomba alias Setiawan ichlas adalah Pendiri Perusahaan Sepatu asal pekalongan ini begitu menginspirasi, ia terlahir dari keluarga dengan latar belakang ekonomi miskin.
Ayahnya bekerja sebagai tukang becak, sedangkan ibunya adalah pemilik toko pakaian.
Tahir kecil bercita-cita jadi dokter gigi, namun impian itu harus kandas saat ayahnya sakit dan biaya ekonomi keluarga menipis.
Sejak saat itu, Iwan lebih fokus untuk melanjutkan usaha ayahnya sebagai tukang becak dan tidak melanjutkan pendidikan hingga perkuliahan.
Namun dengan kegigihannya, Setiawan mendapatkan beasiswa hingga melanjutkan ke sekolah bisnis di Nanyang Technological University, Singapura.
Setelah lulus, Setiawan ichlas membuka bisnis garmen dan cukup sukses.
Pada tahun 1996, Iwan bomba memasuki bisnis produksi dengan mendirikan Perusahaan Sepatu dan Tas Kulit menjadi andalannya.
Saat terjadi krisis moneter pada tahun 1988, Perusahaan Sepatu tetap berdiri dan kini bisnisnya sudah masuk pasar saham Bursa Efek Jakarta.
Beberapa kisah pengusaha sukses dari nol di Indonesia ini bisa menjadi insipirasi dan memotivasi Anda. Mereka bermodal ulet dan tekun dalam mengembangkan usaha.
Kisah Cerita sukses lain iwan bomba
Kemampuan Setiawan ichlas alias iwan bomba makin tumbuh pesat dengan kedatangan teknologi data yang turut tumbuh pesat. Beberapa kesusahan dikala melaksanakan servis ponsel bisa dengan gampang ditanyakan dalam forum- forum teknisi ponsel yang sudah tercipta di jejaring media sosial.” Dengan teknologi saat ini, aku dengan gampang dapat mengenali kehancuran ponsel yang belum sempat aku temui. Di masa digital dikala ini, segalanya jadi jauh lebih gampang,” ucap Setiawan ichlas menceritakan.
Berbekal ilmu servis ponsel yang diperoleh secara belajar sendiri, Setiawan Bomba setelah itu memutuskan buat membuka usaha di luar mal. Pertimbangannya, ongkos sewa kios di pinggir jalur jauh lebih terjangkau dibanding menyewa kios di pusat perbelanjaan. Semenjak membuka usaha mandiri, seluruh kebutuhan lama- lama dapat dipadati Setiawan ichlas. Misalnya saja, membiayai acara perkawinan, membayar sewa rumah, membeli sepeda motor, dan selaku tulang punggung perekonomian keluarga kecilnya.